Masih Masa Idah, Muncul Spekulasi Bermotif Asmara

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Misteri kasus dugaan pembunuhan di Bringkang, Kecamatan Menganti, Gresik, hingga Minggu (11/7) belum juga terpecahkan. Apa motif dan siapa terduga pelaku yang tega menghabisi korban Erni Kristiana, 36, masih berkabut mendung. Namun, polisi disebut-sebut sudah mengantongi sejumlah petunjuk kuat. Di antaranya, handphone dan sidik jari.

Sebelumnya, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Jumat malam (9/7), polisi juga menemukan petunjuk dan barang bukti bahwa korban meninggal dunia karena dibunuh. Beberapa di antaranya luka-laka di wajah dan di perut korban. Selain itu, ditemukan celana dalam (CD) laki-laki di kasur atau tempat tidur korban. Petunjuk lain kamar dalam keadaan terkunci dari luar. Artinya, ada orang yang sengaja menguncinya.

Beberapa spekulasi motif pun berkembang di kalangan masyarakat sekitar. Yakni, kuat dugaan kasus tersebut mengarah ke motif asmara. Bukan tindak pencurian dengan pemberatan (curat) karena tidak ada barang yang hilang. ‘’Bisa jadi korban tidak mau melayani nafsu bejat terduga pelaku. Dipaksa kemudian terjadi penganiayaan hingga korban meninggal dunia,’’ ungkap sumber.

Terlebih, lanjut dia, korban Erni masih dalam masa idah ditinggal meninggal suaminya. Baru sekitar dua bulan lalu. Sesuai ketentuan dalam agama, masa idah bagi istri yang bercerai atau ditinggal meninggal suami adalah selama 4 bulan 10 hari.  ‘’Polisi harus cepat mengungkap tindak kejahatan ini,’’ tambahnya.

Kematian korban juga membawa empati tersendiri bagi warga sekitar. Betapa tidak, kini anak korban pun menjadi seorang yatim-piatu. Dua bulan sebelumnya ditinggal meninggal ayahnya, kini ibunya juga meninggal. Usia anak korban masih 10 tahun. ‘’Suaminya meninggal karena sakit komplikasi. Bukan karena Covid-19,’’ kata tetangga korban yang tidak mau disebut namanya, Minggu (12/7).

Sejak menjanda, aktivitas Erni pun tidak ada yang mencurigakan. Lebih sering pulang ke Sidoarjo, bersama anak semata wayang untuk mengunjungi keluarga besarnya. Erni juga dikabarkan berhenti dari pekerjaannya sebagai karyawan pabrik setelah kepergian suaminya. “Memang orangnya agak sedikit tertutup,” jelasnya.

Kini, anak korban itu diasuh neneknya di Dungus, Sidoarjo. Saat peristiwa tersebut terjadi pada Jumat siang, pukul 11.30 WIB, kabarnya anak korban juga sedang berada di Dungus. Korban Erni memang berasal dari Sidoarjo dan menikah dengan laki-laki asal Bringkang. Jenazah korban pun sudah dimakamkan pihak keluarga di pemakaman umum di Sidoarjo. Setelah sebelumnya diotopsi di RS Bhayangkara Polda Jatim.

Sementara itu, untuk mengungkap kasus tersebut polisi telah membentuk tim gabungan. “Melibatkan anggota dari Polsek Menganti dan Satreskrim Polres Gresik,” ujar AKP Tatak Sutrisno, Kapolsek Menganti.

Meski demikian, pihaknya belum bisa menyampaikan perkembangan lebih mendalam. Termasuk, motif peristiwa tersebut. “Proses penyelidikan masih terus berjalan. Mohon waktu, nanti tentu dilaporkan kalau sudah ada perkembangannya,” kata Tatak.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.