Natalia C. Tanudjaja dan 300 Boneka Porselen Miliknya

oleh

[ad_1]

BONEKA porselen dan pakaian-pakaian cantiknya membuat Natalia bernostalgia. Kenangan saat tinggal di Belanda begitu lekat dengan boneka porselen miliknya. Dia kerap mendandani ”anak-anak” porselennya.

BONEKA porselen pertama milik Natalia berukuran sekitar 30 sentimeter. Gaun putih dengan sentuhan warna ungu dan pink membalut tubuh mungilnya. ”Ini dikasih sama keluarga saya di Belanda, sekitar tahun 1999,” ucap Natalia. Iseng-iseng, Natalia membuat hiasan rambut untuk boneka pertamanya tersebut. Ternyata seru!

Sejak itu, Natalia jadi ketagihan boneka porselen. Bisa hampir tiap minggu, Natalia ke toko boneka untuk membeli boneka porselen baru. ”Kalau di Eropa kan negara lain itu dekat-dekat ya. Jadi, hunting itu tidak cuma di Belanda,” kenangnya. Kadang, dia juga pergi ke Belgia, Jerman, Prancis, dan Italia untuk menyusuri toko-toko boneka.

Tidak hanya membubuhi hiasan rambut. Pada beberapa boneka bayi, Natalia malah mengganti bajunya keseluruhan. ”Jadi, saya pakaikan baju bayinya anak-anak, gemas,” ucap ibu dua anak tersebut. Boneka porselen miliknya memang cukup beragam. Mulai bayi, anak-anak, hingga opa-opa. Berbagai pose dan karakter juga. Ada yang biarawati, ratu, hingga anak kecil yang menangis karena bonekanya rusak.

Natalia menuturkan, perawatan boneka porselen membutuhkan perhatian ekstra. Natalia rutin mencuci pakaian boneka-bonekanya supaya tetap bersih. ”Pakaiannya memang harus di-laundry ya,” ucapnya. Bonekanya bisa dibersihkan dengan pembersih debu khusus supaya tidak melukai lapisan porselen.

Selain itu, penyimpanan boneka harus rapi. Tak boleh dipajang di rak terbuka dan langsung terkena sinar matahari. Lemari kaca harus tertutup dan diletakkan di sisi rumah yang tak terkena sinar matahari. ”Yang tidak dipajang ditaruh di dalam kotak gitu,” tuturnya.

Biasanya Natalia merotasi boneka yang dipajang. Bergantung tema atau momen tertentu. Misalnya, jelang musim dingin. Natalia mengeluarkan boneka yang mengenakan pakaian musim dingin untuk dipajang. Bagi Natalia, itu merupakan cara nostalgia yang menyenangkan.

Natalia cukup rutin menambah koleksinya. Sebelum pandemi, dia selalu menyempatkan diri untuk berbelanja boneka porselen di Eropa. ”Di sana itu sering ada pameran boneka, saya suka datang. Happy sekali!” ucapnya bersemangat. Di pameran, banyak perajin yang menunjukkan koleksi terbatas. Ada juga yang membuat boneka secara handmade. Pengunjung bisa memesan boneka yang sesuai dengan karakter dirinya. ”Cuma ya kalau handmade dan khusus, harganya pasti lebih mahal,” imbuhnya.

Koleksi Natalia punya harga yang bervariasi. Paling murah sekitar Rp 3 juta. Paling mahal sekitar Rp 50 juta. Makin limited, makin mahal. Seperti salah satu koleksinya bernama Trixie. Boneka porselen buatan Jerman tersebut sangat unik. Kakinya bisa ditekuk, berbeda dengan porselen lain yang tak bisa diubah gayanya. ”Jadi bisa dibuat duduk, berdiri, bebas terserah kita,” sambungnya. Trixie termasuk yang sulit dicari. Natalia sengaja pergi ke Jerman dan keluar masuk toko boneka hanya untuk mencari Trixie.

”Saat itu ketemunya di semacam deretan toko yang memang isinya toko boneka semua. Daerah apa ya namanya…,” imbuh Natalia berusaha mengingat. Boneka semacam itu punya sertifikat dan nomor di bagian tubuhnya. Nomor 30/2.000, misalnya. Berarti Trixie milik Natalia merupakan produksi ke-30 dari hanya 2.000 di dunia. Jangan salah, boneka-boneka collector item macam itu bisa jadi investasi. Makin lama disimpan dan dirawat, harganya makin melambung.

Baca Juga: Gagal Kuasai Gudang Rp 7 M Hasil Lelang, Laporkan Penyewa ke Polisi

SERBA-SERBI KOLEKSI

– Paling besar setinggi 50 sentimeter atau selutut orang dewasa.

– Pakaiannya rutin di-laundry. Badan boneka dibersihkan dengan pembersih debu khusus.

– Dipajang di lemari tertutup yang tidak terkena sinar matahari langsung. Sebagian lainnya disimpan dalam kotak.

– Harga boneka berkisar Rp 3 juta–Rp 50 juta.

– Selalu dibeli secara langsung, tak pernah dibeli secara online.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.