Pesona Relaksasi Kompleks Mata Air Panas Blawan di Bondowoso

oleh

[ad_1]

Bondowoso adalah salah satu kabupaten di Jatim yang sarat akan destinasi wisata yang layak dikunjungi. Salah satunya adalah Kompleks Mata Air Panas Blawan yang menyuguhkan keindahan air terjun dan tentu saja sumber mata air panas.

ADA begitu banyak julukan yang disematkan kepada kabupaten di sisi timur Jatim tersebut. Di antaranya, The Highland Paradise. Sebab, Bondowoso punya segudang keindahan alam dataran tinggi dan ragam produk budaya yang mengagumkan.

Tak hanya itu, kabupaten yang juga terkenal akan tapenya tersebut juga memiliki destinasi wisata air. Terutama air terjun hingga sumber air panas. Di antaranya, Kompleks Mata Air Panas Blawan di Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen. Sesuai dengan namanya, kompleks itu terdiri atas Kolam Air Panas Blawan dan Air Terjun Blawan.

Dua objek wisata yang tak berjauhan itu juga kini masuk program besar pengembangan geosite Ijen Geopark. Berupa situs geologi bersama Kawah Ijen, Kawah Wurung, Aliran Kalipait, Black Lava Plalangan, Dinding Kaldera Ijen Megasari, Situ Batu So’on Solor, dan Air Terjun Gentongan.

Meski jaraknya lumayan jauh dari pusat kota Bondowoso, yang mencapai 56 kilometer, untuk bisa menuju objek tersebut tidak sulit. Sebab, sarana-prasarananya sudah cukup memadai. Termasuk jalan aksesnya.

Tak salah jika objek wisata yang satu ini layak jadi andalan. Sebab, ada sejumlah keunikan yang tersaji di sana. Di antaranya, konon, air hangatnya memiliki khasiat bagi kesehatan. Itulah kenapa pengunjung berlama-lama merendam tubuh di Air Panas Blawan. Pengunjung dapat merasakan relaksasi ketika berendam.

Selain itu, ada nilai sejarah tinggi di destinasi tersebut. Berdasar cerita turun-temurun, kawasan pemandian tersebut pernah dijadikan tempat semedi bagi Damar Wulan sebelum melawan Minak Jinggo. Karena itu, tempat bersejarah tersebut saat ini dijadikan salah satu tempat wisata agar tetap terjaga kelestariannya.

Pemandian itu terletak di jalan menuju Gunung Ijen. Sumber airnya berasal dari kandungan kawah belerang. Air panas yang memiliki bau belerang tersebut ditampung di kolam. Wisatawan bisa memilih level panas pada dua kolam yang disediakan. Yakni, level panas dan level standar.

Kolam pemandian Air Panas Blawan juga menjadi jujukan terapi kesehatan. Sebab, banyak manfaat yang didapat ketika berendam dengan air panas belerang tersebut. Pemandian Air Panas Blawan merupakan tujuan yang tepat bagi pengunjung yang menginginkan relaksasi untuk membuat tubuh kembali bugar.

Sebagaimana yang dirasakan Lutfi Irbawanto, salah seorang pengunjung asal Lumajang. Sebelum adanya PPKM darurat, bersama keluarga besarnya, dia sengaja datang dari Lumajang untuk menikmati air hangat bersama keluarga.

Bagi dia, objek tersebut layak menjadi pilihan yang sangat tepat setelah mengunjungi sejumlah destinasi wisata yang ada di Ijen. ”Saya tidak hanya ke Air Panas Blawan ini. Tetapi, sudah ke Kawah Wurung, Black Lava Plalangan, dan akhirnya ke air panas ini,” beber Lutfi.

Pemandian air panas itu ditunjang fasilitas kolam bersama dan bilik-bilik personal serta fasilitas penunjang lainnya. Di antaranya, lahan parkir dan musala untuk beribadah. ”Kalau berendam agak lama, memang kita bisa rileks sejenak. Sambil menikmati pemandangan bukit di sekitarnya yang masih alami,” imbuh Lutfi.

Aliran Air Panas Blawan Mirip Niagara

Di kompleks mata air panas Blawan, wisatawan juga bisa berkunjung ke Air Terjun Blawan. Lokasinya tak jauh dari pemandian air panas. Air terjun tersebut merupakan hilir dari Kalipait, rembesan Kawah Ijen yang penuh dengan kadar belerang serta dikelilingi tumbuhan makadamia dan lumut.

”Keunikan Air Terjun Blawan adalah airnya yang besar langsung menuju sungai bawah tanah sehingga pengunjung tidak dapat menikmati aliran sungai di bawahnya,” ucap Kepala Bidang Pariwisata Disparpora Bondowoso Arif Setyo Raharjo kepada Jawa Pos Radar Ijen.

Menurut dia, muara alirannya langsung menuju ke dalam tanah. Mirip-mirip Air Terjun Niagara di Negeri Paman Sam. Aliran tersebut pada akhirnya bermuara di daerah Asembagus, Situbondo. ”Masyarakat biasanya menyebut air terjun ini dengan air terjun hilang ke bumi,” imbuh Arif.

Ketinggian air terjun tersebut sekitar 30 meter. Debitnya yang sangat besar juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung ke Air Terjun Blawan. Tak hanya itu, airnya juga berwarna kekuningan. Itu disebabkan tingginya kadar belerang.

Bila berada di lokasi, pengunjung bakal merasakan sensasi suara gemuruh air terjun yang sangat deras. Wajar, hal itu disebabkan Air Terjun Blawan dikepung tebing-tebing yang mengelilingi sekitar kawasannya, suara terjunan air menggema.

Keberadaan tebing tinggi juga mengakibatkan Air Terjun Blawan tidak bisa dilihat dari semua sisi, kecuali hanya dari sisi barat. ’’Jadi, setelah menikmati relaksasi di kolam air panas, pengunjung bisa menyejukkan mata di Air Terjun Blawan,” ungkap Arif.

SEKILAS TENTANG KOMPLEKS MATA AIR PANAS BLAWAN

– Masuk dalam geosite Ijen Geopark.

– Berada di Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso.

– Memiliki aspek geologi panas bumi (geotermal) dan mineralogi.

– Terdapat 19 mata air panas yang bertemperatur 30–50 derajat Celsius dan yang bertemperatur lebih rendah.

– Kandungan air tergolong netral dengan pH 6,4.

– Persebaran mata air panas dikontrol adanya struktur patahan yang termanifestasi di ujung utara Kaldera Ijen berupa Air Terjun Blawan.

– Proses geotermal di kawasan geosite ini ditandai kemunculan mata air panas yang diikuti pengendapan terrain travertine atau silica sinter.

Sumber: Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Bondowoso

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.