Platform Smartcity Qlue Klaim Berhasil Kurangi Banjir hingga Pungli

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Perusahaan penyedia ekosistem smartcity, Qlue, baru saja merayakan hari jadi kelima. Setelah lima tahun berdiri, Qlue mengklaim telah berhasil menorehkan sejumlah pencapaian yang signifikan mulai dari mengurangi titik banjir sampai pungli.

Pada 2020 lalu, Qlue juga menyebut sukses mencatatkan pertumbuhan bisnis sebesar 70 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam acara ‘Virtual Press Conference Qlue 5th Anniversary’, Kamis (31/3), Rama Raditya Founder & CEO Qlue menjelaskan bahwa sejak awal Qlue tercipta untuk mengatasi masalah yang ada di Indonesia.

Terlebih di sepanjang 2020 yang penuh dengan dinamika akibat pandemi Covid-19, kondisi tersebut memaksa digitalisasi dan pemanfaatan solusi smartcity di Indonesia semakin krusial dalam banyak keperluan.

“Ide awal kami terinspirasi masalah kemacetan banjir, jalan rusak dan lainnya. Ini berpengaruh pada masyarakat banyak dan kami berpikir apa ada solusi untuk menjembatani warga dan pemerintah? Akhirnya kami membuat aplikasi mobile yang dapat dimanfaatkan warga melaporkan permasalahan yang ada kepada pemerintah,” ungkap Rama.

Dalam paparannya, dia membeberkan ada pengurangan titik banjir yang tadinya mencapai 8.000 menjadi 450. Selain itu, ada juga pengurangan pungli sampai 45 persen, serta peningkatan sebesar 78 perseb untuk tingkat kepercayaan kepada pemerintah DKI Jakarta. Belum lagi kontribusi yang berujung pada pengurangan ribuan ton sampah.

“Untuk titik banjir, masyarakat melaporkan saluran yang mampet sehingga berpotensi banjir. Saya ingat 2016 waktu itu dari Pemprov DKI menggalakkan masyarakat untuk melaporkan daerah di dekat seperti got atau selokan banyak sampah. Pemerintah bisa langsung turun ke lapangan dan membersihkan lapangan,” lanjut Rama.

Dia menambahkan, setiap harinya Qlue bisa menerima belasan ribu laporan masyarakat yang kemudian akan masuk ke dashboard sehingga stakeholder bisa memantau dan menghadirkan solusi dengan segera. Karena itu, tidak mengherankan dampak yang dirasakan adalah penurunan titik banjir yang drastis.

“Untuk pungli, masih sama. Masyarakat melaporkan tindakan di mana pun baik dari kelurahan dan sebagainya. Nanti akan ditindak lanjuti lurahnya. Jadi ini dari laporannya masyarakat,” lanjut Rama.

Pencapaian lain yang ditorehkan Qlue adalah produk inovasi yang selalu bertambah. Bermula dari mobile app, kini Qlue sudah menjadi perusahaan berbasis teknologi Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT).

Tak hanya membanggakan capaian dan kerja keras dari pihaknya sendiri, Qlue memuji masyarakat dan pemerintah yang selalu memberikan dukungan. Harapannya, dengan adanya 5G makin ada kemudahan dalam mewujudkan solusi.

“Memang sudah kepikiran AI dari awal tapi saat itu kurang baik jadi kita tahan. Ke depannya, harapan kita dengan adanya 5G, ini bisa lebih baik menerapkan solusi,” tandas Rama.

Dalam kesempatan yang sama, President Qlue Maya Arvini mengatakan, ragam solusi yang dihadirkan Qlue selama 2020 mendapat apresiasi positif oleh pasar. Dalam aspek komersial, solusi smart city yang diberikan Qlue bisa mendorong performa bisnis sehingga mampu mencatatkan hasil sangat signifikan yang kemudian turut mempengaruhi pertumbuhan bisnis perusahaan secara keseluruhan.

Sektor usaha yang memanfaatkan solusi Qlue di masa pandemi juga cukup bervariasi antara lain property, rumah sakit, retail perbankan, perhotelan, industri hiburan sampai ke instansi pemerintah level pusat dan daerah. Seiring dengan penambahan jumlah strategic partner sehingga solusi semakin mudah dijangkau oleh para pelaku usaha.

Kesuksesan penetrasi pasar ini juga merupakan hasil kolaborasi yang dilakukan Qlue strategic partner yang sepanjang tahun 2020 yang dikatakan meningkat 20 persen. Adapun pemanfaatan solusi Qlue saat ini masih didominasi oleh klien sektor publik seperti BUMN dan pemerintah daerah sebesar 70 persen dan 30 persen dari sektor swasta.

Sementara potensi pasar smart city secara global pada tahun 2025 diprediksi bisa mencapai USD 820 miliar atau setara dengan Rp 11,9 kuadriliun dengan prediksi pertumbuhan 14,8 persen per tahun, sedangkan potensi pasar masih sangat besar. Qlue juga menyebut akan merespon peluang tersebut dengan melakukan implementasi solusi smart city di negara maju seperti Jepang.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.