[ad_1]
Jakarta, IDN Times – Nama Sarah Beatrice Alomau terdaftar dalam manifest penerbangan Sriwijaya Air SJY 182 yang jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Namun, ia dinyatakan masih hidup dan dipastikan tidak ada dalam penerbangan itu meski namanya ada di manifest pesawat.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol. Ahmad Ramadhan mengatakan, pihaknya beroordinasi dengan Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mendalami hal itu.
“Juga nanti akan menanyakan kepada Disdukcapil apakah benar ada informasi atau laporan tentang penumpang pesawat Sriwijaya menggunakan KTP yang bukan miliknya,” kata Ahmad di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (11/1/2020).
1. Tim DVI masih mengumpulkan data antermotem terkait identitas penumpang
Ahmad menyebut, Tim Disaster Victim Identification (DVI) saat ini masih terus mengumpulkan data antemortem dan posmortem guna mengidentifikasi korban. Hal ini juga akan disesuaikan dengan dugaan penumpang yang menggunakan identitas palsu tersebut.
“Tim DVI bekerja mengumpulkan data antemortem, di antaranya data terkait identitas penumpang. Apakah ada kecocokan data tersebut dengan status korban,” kata dia.
2. Sarah tidak tahu jika identitasnya dipakai orang lain
Kuasa hukum Sarah Beatrice Alomau, J Richard Siwoe memastikan identitas itu dipakai tanpa seizin Sarah dalam penerbangan itu. Menurut dia, yang menjadi penumpang dengan menggunakan identitas Sarah tanpa seizinnya merupakan teman satu kontrakannya, yakni Shelfi Ndaro.
“Jadi itu ceritanya, Shelfi Ndaro pakai nama Sarah. Jadi mereka berdua teman di tempat kerja di pergudangan 8, Tangerang. Kontrakan mereka berdekatan. Shelfi biasa datangi ke kos Sarah,” kata Richard saat dihubungi, Senin (11/1/2021).
Berdasarkan keterangan Sarah, Shelfi memang sudah berencana melakukan perjalanan ke Pontianak dengan calon suaminya. Namun Sarah tak pernah tahu Shelfi memakai identitasnya untuk membeli tiket pesawat Sriwijaya dan diduga juga untuk proses swab test.
“Sara tidak pernah tahu, identitasnya dipakai entah difoto atau digimanakan dia tidak tahu,” kata Richard.
3. Protokol pengecekan identitas di Bandara dipertanyakan
Richard mengatakan, saat ini kondisi Sarah sendiri syok karena ada namanya dalam daftar penumpang pesawat nahas itu. Atas hal itu, Sarah melalui kuasa hukumnya mempertanyakan protokol keamanan dan pengecekan identitas yang dilakukan pihak bandara serta Sriwijaya Air.
“Yang saya pertanyakan itu dia bisa pake kopian untuk perjalanan dan swab, kenapa orang tidak terbang kok namanya bisa dibawa. Yang ga bawa identitas asli bisa terbang,” kata Richard.
Atas dasar itu, Richard mengatakan pihaknya melaporkan kejadian ini ke pihak Sriwijaya Air.
“Karena yang penumpang itu Shelfi bukan Sarah, Sriwijaya harus cari keluarga Shelfi untuk asuransi dan nama Sarah ini agar tidak distatus orang mati,” kata Richard.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs idntimes.com, klik link disini!