[ad_1]
Dua pasang mata
Yang pendarkan asa
Mengawali pertemuan kita
Memintas titian rasa
Tetap berbekas
Memori jumpa pertama
Simpulan senyum lepas
Dari ia yang binarkan permata
Dan tatkala rembulan mulai menyapa
Guratan wajahmu dalam angan
Kian berputar mencipta khayal
Sampai akhirnya siang dan malam
Dari sudut terkecil
Hingga luasnya cakrawala
Dirimu menjelma
Menjadi cerahnya mentari merah
Menjadi sejuknya angin menerpa
Kausibak bawah sadar
Yang lantas memaksa ‘tuk terjaga
Malam kembali menapak
Tetap tak mampu terlelap
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs idntimes.com, klik link disini!