Puluhan Orang Terpapar Covid-19 Klaster Pengungsian di Cianjur

oleh

[ad_1]

JawaPos.com–Puluhan orang pengungsi korban longsor dan pergerakan tanah di Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, terpapar Covid-19. Hal tersebut diketahui setelah dilakukan tes cepat dan tes usap antigen. Temuan tersebut menjadi klaster pengungsian pertama di Cianjur.

”Mereka yang diduga terpapar sebanyak 56 orang, langsung menjalani isolasi di ruangan terpisah di lantai dua bangunan madrasah. Sedangkan tes cepat dan usap dilakukan terhadap 96 orang pengungsi yang tinggal dalam satu ruangan itu,” kata Camat Cibeber Ali Akbar seperti dilansir dari Antara, Jumat (18/6).

Terlacaknya puluhan pengungsi yang terpapar, berawal dari seorang pengungsi yang mengeluhkan sakit tenggorokan, demam, dan hilang penciuman. Sehingga, gugus tugas langsung melakukan tes cepat dan usap dengan hasil positif Covid-19.

Mendapati hal tersebut, gugus tugas langsung melakukan penelusuran dan tes yang sama terhadap pengungsi yang tinggal dalam satu ruangan. Sebab, hingga pekan ketiga rumah mereka yang terdampak longsor belum dapat ditempati.

”Kami masih berkoordinasi dengan Satgas Cianjur terkait upaya isolasi maksimal agar tidak berdampak pada pengungsi lain. Ke-56 orang yang positif sudah dipisahkan dari pengungsi di lantai bawah,” kata Ali Akbar.

Dia menjelaskan, puluhan orang pengungsi diduga terpapar dari tingginya angka kunjungan warga luar ke lokasi pengungsian. Sehingga, pihaknya akan membatasi kunjungan dari luar termasuk donatur yang hendak menyalurkan bantuan.

Tercatat hingga saat ini, 241 orang warga dari dua desa, Cibokor dan Girimukti, masih bertahan di pengungsian. Sebab, rumah mereka belum bisa ditempati akibat terdampak longsor. Upaya membersihkan material longsor berupa lumpur dan tanah yang masuk rumah masih dilakukan.

Ketua PMI Cianjur Rudi Syachdiar Hidayat mengatakan, sejak jauh hari, pihaknya telah menyarankan dinas terkait dan BPBD Cianjur, untuk melakukan antisipasi dengan melakukan tes cepat dan usap. Sebab, ratusan pengungsi rentan terpapar virus berbahaya.

”Karena sudah terjadi apa mau dikata. Sejak terjadi pengungsian kami sudah menyarankan segera lakukan tes cepat dan usap. Saat ini, kami berkoordinasi dengan berbagai lapisan untuk menyediakan lokasi isolasi yang lebih nyaman dan tidak menyatu dengan pengungsi lain,” terang Rudi.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.