PSGA UIN Lampung Gelar Diskusi Aktivis Perempuan

oleh

LAMPUNG (IM) – Sebagai perempuan Indonesia, kita memiliki tanggung jawab untuk terus mengambil peran aktif dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera. Kita masih harus terus berjuang, belajar, dan bertumbuh bersama, mengikuti jejak Kartini dalam meraih kemerdekaan dan kesetaraan yang sejati.

Marilah kita bersama-sama merayakan prestasi perempuan Indonesia di masa lalu, menghargai peran mereka dalam membangun bangsa ini, dan membangun komitmen kita untuk menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan setara bagi semua warga Indonesia, tanpa memandang jenis kelamin.

Hal itu disampaikan Ketua Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Raden Intan Lampung, Dr. Hj. Suslina Sanjaya,M.Ag. pada kegiatan Silaturrahmi dan Diskusi dengan para tokoh dan aktivis perempuan, Selasa Tanggal 30 April 2024.

Masih ada kesenjangan gender yang perlu diatasi, terutama dalam akses pendidikan, kesempatan kerja, dan keterwakilan di level kepemimpinan dan di dunia politik.

Hari Kartini bukan hanya sekedar perayaan, tetapi juga panggilan untuk terus memperjuangkan kesetaraan dan keadilan bagi semua, ujar Suslina Sanjaya saat memberikan sambutan.

Masih dalam rangka memperingati Hari Kartini sebagai momen bersejarah bagi masyarakat Indonesia, terutama kaum perempuan.

Momen tersebut dilakukan untuk mengenai seorang tokoh inspiratif bernama Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat. Kegiatan ini diawali dengan dokumentasi pengambilan photo bersama tokoh perempuan dan aktivis PSGA UIN Raden Intan Lampung, dilanjutkan kemudian Silaturrahmi dan Diskusi.

Selain membahas dan menghimpun usulan Program Kerja PSGA ke depan, para Tokoh Perempuan ini pun sepakat gerakan mengenai kesetaraan gender (gender equality) harus terus digaungkan sehingga tidak terjadi intimidasi dan kekerasan bagi perempuann (verbal dan non-verbal) yang sampai saat ini masih sering terjadi.

Karena di tengah kemajuan teknologi dan transformasi digital ini, perempuan Indonesia harus semakin menonjol dalam berbagai bidang seperti bisnis, ilmu pengetahuan, seni, politik, dan lainnya.Sementara itu, Tokoh Senior Dr Hj Dewani Romli,M.Ag mengatakan untuk mereflesikan langkah konkret dalam kesetaraan gender adalah menciptakan lingkungan yang bebas terhadap diskriminasi dan aman bagi perempuan dapat dimulai dari setiap individu.

Dalam merangkul suatu kesetaraan perlu adanya kepercayaan yang mendalam tentang bagaimana menghargai dan menghadapi suatu perbedaan dalam bingkai positif. (Put)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.