Sebelum Kenai Pajak, Beri Insentif

oleh

[ad_1]

KERINGAT Siswanto tercurah untuk ikut memperbaiki taraf ekonomi penduduk Desa Kasegeran. Sejauh ini tidak ada bantuan dari pemerintah setempat bagi para naravlog YouTube seperti dirinya. Kendati demikian, sebagai warga negara yang baik, pemilik Bengkel Siboen Baru itu menyatakan siap membayar pajak penghasilan (PPh).

”Mau dipajakin atau tidak, terserah. Toh, tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Siswanto pada Rabu (8/9). Saat ini dia menerima penghasilan sekitar Rp 125 juta dari YouTube. Pemilik 10 kanal dengan 1,2 juta subscriber di Siboen Chanel itu memang tidak pernah menutup-nutupi pendapatannya. Dia juga tidak gentar dipajaki.

Kejujuran Siswanto itu menuai perhatian Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto. Dia juga mengapresiasi kegigihan Siswanto alias Siboen dalam memberdayakan desanya. Menurut dia, menjadi YouTuber adalah terobosan positif di tengah keterbatasan mobilitas akibat pandemi Covid-19. Menurut Eko, Siswanto berhasil melakukan digitalisasi di desanya. Padahal, langkah itu tidak mudah. ”Bisa jadi, internet di desa terbatas. Listrik juga terbatas. Atau, ada kendala lain,” paparnya.

Kegigihan yang berbuah kesuksesan itu, kata Eko, seharusnya diganjar dukungan. Insentif, misalnya. Apalagi, pada masa-masa sulit mereka saat berjuang, pemerintah setempat tidak pernah hadir. ”Sebelum dipajakin, seharusnya mereka menerima insentif,” terangnya kemarin (11/9).

Insentif pemerintah bisa diwujudkan dalam bantuan untuk meningkatkan kapasitas produksi, memperbaiki jaringan internet, mengajarkan manajemen keuangan, dan memberikan asuransi. ”Peningkatan kapasitas mungkin bisa dilakukan dengan menggandeng YouTuber profesional untuk mengajar,” jelasnya.

Manajemen keuangan, menurut Eko, juga penting. Apalagi, pendapatan yang berkaitan dengan dunia digital tidaklah menentu selama pandemi. Naravlog YouTube bisa sangat terkenal tahun ini. Namun, pamor mereka bisa lindap tahun depan. ”Nah, tentu pemerintah bisa membantu lewat manajemen keuangan atau memperkenalkan asuransi biar mereka tetap sejahtera,” ujar Eko.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.