Sudah Tidak Ada Nelayan yang Beraktivitas

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Sejumlah jurnalis berada di atas KRI Soeharso sejak Selasa sore (20/4). Mereka diundang dan diangkut dengan kapal milik TNI Angkatan Laut (AL) itu untuk menyaksikan latihan bersama.

Tapi, tiba-tiba kemarin pagi sekitar pukul 08.30, seperti dilaporkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, ada perintah untuk meninggalkan kapal. Tak ada penjelasan resmi mengenai alasannya meski saat itu beredar kabar ada kapal selam TNI-AL yang hilang kontak beberapa jam sebelumnya.

Palaksa Lanal Banyuwangi Mayor Laut (P) Hari Handoko mengaku tidak memperoleh informasi terkait insiden kapal selam tersebut. ”Yang jelas, agendanya (KSAL) menyaksikan latihan dan ada penyematan,” kata Hari.

Rombongan KSAL tiba pukul 14.15 di Bandara Banyuwangi dengan menggunakan pesawat CN-235 milik TNI-AL. Beberapa pejabat dari Mabesal, termasuk Asrena KSAL Laksda TNI Muhamad Ali, ikut dalam rombongan tersebut. Sesuai jadwal, seharusnya KSAL naik ke KRI Soeharso pukul 16.30. Namun, hingga pukul 19.00, KSAL masih bertahan di Mako Lanal. Baru pada pukul 19.50, terang Hari, KSAL masuk ke KRI Soeharso.

Kepala KSOP Tanjung Wangi Letkol (Mar) Benyamin Ginting ketika dikonfirmasi mengatakan, soal hilangnya kapal selam milik TNI Angkatan Laut itu bukan wewenangnya. Apalagi jika ditilik lokasinya berada di wilayah perairan utara Bali. ”Saya dapat info jam empat pagi. Tapi, tidak tahu bagaimana detailnya,” kata Ginting.

Di perairan Buleleng, seperti dilaporkan Jawa Pos Radar Bali, aktivitas nelayan memang jauh berkurang sejak kemarin pagi. Itu terjadi setelah muncul pesan berantai yang menyebutkan bahwa akan ada aktivitas latihan bersama di perairan sebelah utara Bali tersebut. Karena itu, nelayan memutuskan untuk mengurangi aktivitas di perairan.

Baca juga: KRI Nanggala-402 Terjebak di Lubuk Sedalam 700 Meter

Misalnya, di Pantai Penimbangan Singaraja. Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Penimbangan Lestari mengeluarkan imbauan agar tidak ada aktivitas di kawasan perairan selama beberapa hari ke depan. Imbauan itu efektif berlaku sejak kemarin (21/4) sampai dengan waktu yang belum ditentukan.

’’Ya, demi keselamatan. Per hari ini (kemarin) sudah tidak ada aktivitas melaut atau menyelam dulu. Supaya tidak menimbulkan bahaya,” kata Gede Wiadnyana, ketua Pokmaswas Penimbangan Lestari, saat dihubungi kemarin.

Saksikan video menarik berikut ini:

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.