Sultan HB X Pertimbangkan Lockdown Total DI Jogjakarta

oleh

[ad_1]

JawaPos.com–Gubernur Daerah Istimewa Jogjakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mempertimbangkan menerapkan lockdown secara total untuk menekan tingginya kasus Covid-19 di wilayahnya.

”Kita kan sudah bicara ngontrol di RT/RW, kalau gagal terus mau apa lagi. Kita belum tentu bisa cari jalan keluar, satu-satunya cara ya lockdown totally,” kata Sri Sultan seperti dilansir dari Antara di Kantor Kepatihan, Jogjakarta, Jumat (18/6).

Menurut Sultan, melalui kebijakan PPKM Mikro yang kembali diperpanjang hingga 28 Juni, Pemprov DI Jogjakarta bahkan telah mengatur secara mendetail mengenai pengetatan teknis kegiatan masyarakat hingga di level RT/RW. Melalui kebijakan itu, penyelenggaraan kegiatan masyarakat tidak hanya mensyaratkan persetujuan dari kelurahan, tetapi juga harus disertai persetujuan kecamatan.

”PPKM ini kan sudah bicara menangani di RT/RW, padukuhan, kalau itu pun gagal, mobilitasnya seperti ini kalau weekend, ya terus mau apa lagi, ya lockdown,” kata Raja Keraton Jogjakarta Sri Sultan HB X.

Sri Sultan juga mengaku heran dengan tingkat pemanfaatan tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) pasien Covid-19 di Jogjakarta yang mengalami kenaikan begitu cepat dalam sepekan. Dari biasanya di kisaran 36 persen, kini telah mencapai 75 persen.

Mengenai wacana penerapan lockdown, Sultan akan segera menggelar rapat bersama dengan mengundang para dokter beserta pemerintah kabupaten/kota di Jogjakarta.

”Saya sudah bicara masalah karantina di masing-masing kabupaten, ya saya mendengar nanti hari Senin (21/6) siang kita rapat bersama baik dengan dokter-dokter maupun dengan kabupaten/kota. Mereka mau lebih mengetatkan masyarakatnya tidak,” tutur Sri Sultan.

Dia menyadari bahwa kasus Covid-19 yang terus berkembang secara fluktuatif tidak hanya terjadi di Tanah Air. Bahkan beberapa negara lain seperti Malaysia dan Singapura telah menerapkan lockdown lagi.

”Jadi mungkin grafiknya memang fluktuatif, tidak ada pick, naik turun. Tetapi lepas dari kondisi seperti itu ya memang harus punya kemampuan mendisiplinkan diri. Kalau enggak ya selamanya begini terus,” ujar Sultan.

Pada Jumat (18/6), kasus konfirmasi Covid-19 di Jogjakarta bertambah 592 kasus sehingga secara kumulatif mencapai 51.338 kasus. Sementara kasus sembuh bertambah 237 kasus menjadi 44.843 kasus dan meninggal bertambah 12 kasus sehingga total kasus meninggal mencapai 1.342 kasus.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.