Suplai Apartemen di Kota Surabaya Terus Meningkat

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Suplai hunian vertikal berupa apartemen di Kota Surabaya meningkat. Berdasar riset Colliers International, hingga pertengahan 2021, total stok apartemen di Kota Pahlawan tercatat sebanyak 48.972 unit. Lima proyek telah diserahterimakan dengan total 3.669 unit.

Tidak ada proyek baru yang diperkenalkan kepada publik sepanjang kuartal II 2021. Beberapa proyek pembangunan apartemen masih berjalan. Namun, ada proyek-proyek yang masih dalam kondisi ’’on hold” atau menunda sementara kelanjutan pembangunannya. Terutama proyek yang masih dalam fase awal pengerjaan.

Hingga akhir tahun, kepemilikan unit apartemen diperkirakan terus bertambah. ’’Akan ada lebih banyak unit apartemen yang diserahterimakan. Total ada 6.658 unit selama 2021,” kata Senior Associate Director Research Colliers International Ferry Salanto.

Penambahan itu juga lebih banyak dibandingkan penambahan suplai apartemen pada 2020 yang hanya 1.961 unit. Pada 2020 jumlah penambahan unit apartemen anjlok, dari penambahan jumlah apartemen pada 2019 yang mencapai 8.944 unit. Itu sekaligus merupakan yang terendah sejak 2015.

Fasilitas pajak pertambahan nilai (PPN) yang ditanggung pemerintah diperpanjang hingga akhir 2021. Harga jual unit apartemen diperkirakan stabil sampai insentif PPN usai diberlakukan. Meski, pemerintah mengkaji kebijakan serupa akan diterapkan pada tahun depan.

Sepanjang semester I 2021, Colliers mencatat Pakuwon Group mendominasi penjualan unit apartemen. Hal itu terutama terjadi pada kuartal II. Di Surabaya, Pakuwon Group memiliki proyek-proyek apartemen yang dirupakan dalam kompleks superblok di kawasan selatan (atau pusat), barat, dan timur Kota Pahlawan.

Sebelumnya, Ketua Realestat Indonesia Jawa Timur (REI Jatim) Soesilo Efendy mengatakan, pengembang memang mempercepat serah terima unit apartemen. Hal itu dilakukan dalam rangka memanfaatkan fasilitas PPN ditanggung pemerintah bagi penjualan unit apartemen. Dengan begitu, user tidak perlu menanggung pajak tersebut, khususnya bagi yang membeli unit apartemen di bawah Rp 2 miliar.

Menurut dia, pengembang memaksimalkan penjualan unit-unit yang sudah ada atau yang dalam proses pembangunan sebelumnya. ’’Kalau untuk membangun proyek yang benar-benar baru, rasanya belum ada,” kata Soesilo.

Dia menambahkan, beberapa pengembang yang memiliki tanah siap bangun untuk apartemen pun cenderung menahan pembangunan. ’’Di (Surabaya) barat juga ada pengembang-pengembang yang ready untuk apartemen baru, tapi saya lihat belum begitu aktif. Jadi, mungkin masih fokus serah terima saja sambil jualan juga,” imbuhnya.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.