Viral, Pejabat Tiongkok Sempat Akui Kemanjuran Vaksin Sinovac Rendah

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Kendati vaksin Covid-19 Sinovac sudah digunakan di puluhan negara, namun soal kemanjurannya masih saja diperdebatkan. Setelah penelitian dari Cile mempersoalkan kemanjuran vaksin asal Tiongkok itu, kali ini ucapan pejabat Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Tiongkok juga viral setelah berkomentar soal kemanjuran vaksin.

Dalam laman Politico, pejabat CDC Tiongkok itu mengatakan keefektifan vaksin Tiongkok rendah dan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mencampurkannya agar lebih kebal. “Vaksin Tiongkok tidak memiliki tingkat perlindungan yang sangat tinggi,” kata Direktur Pusat Pengendalian Penyakit Tiongkok, Gao Fu, Sabtu (10/4) lalu.

Tiongkok telah mendistribusikan ratusan juta dosis ke luar negeri sambil mencoba mendorong keraguan tentang keefektifan vaksin Pfizer-BioNTech yang dibuat menggunakan proses messenger RNA, atau mRNA, eksperimental sebelumnya.

Baca juga: Tiongkok Tersinggung Vaksin Sinovac Disebut Tak Manjur jika 1 Suntikan

Pejabat lain belum menanggapi secara langsung terkait komentar Gao. Tetapi pejabat CDC lainnya mengatakan pengembang sedang mengerjakan vaksin berbasis mRNA.

Pengakuan langka oleh pejabat senior Tiongkok tentang tingkat kemanjuran yang relatif rendah itu memicu respone viral di media sosial Tiongkok selama akhir pekan. Akan tetapi postingan dan laporan media tentang komentar Gao dengan cepat disensor atau dihapus seperti dilansir dari Bloomberg.

Gao mengatakan kepada surat kabar yang didukung pemerintah Global Times bahwa pernyataannya disalahartikan. Menurutnya saat itu dia hanya dimaksudkan untuk menyarankan cara-cara meningkatkan kemanjuran vaksin.

Dalam pidato Sabtu (10/4) di sebuah forum tentang vaksin di kota barat Chengdu, Gao menyarankan agar menindaklanjuti inokulasi dengan suntikan penguat tambahan dan pencampuran berbagai jenis vaksin dapat membantu lebih efektif menurut Global Times. Dia juga mengimbau orang untuk divaksinasi sebab manfaatnya jauh lebih besar daripada risikonya.

respone publik soal kemanjuran yang lebih rendah akan memicu keraguan atas vaksin yang sudah digunakan secara luas di Tiongkok. Tiongkok bertujuan untuk memvaksinasi 40 persen populasinya atau 560 juta orang pada akhir Juni.

Dilansir dari Bloomberg, Senin (12/4), pengembang vaksin Tiongkok telah dikritik karena kurangnya transparansi dan tertinggal dari rekan-rekan asing dalam menerbitkan data uji coba lengkap di jurnal medis yang ditinjau oleh rekan sejawat. Sebuah studi Sinovac terpisah yang melibatkan lebih dari 10 ribu orang di Turki meningkatkan kemanjuran vaksin menjadi 83,5 persen mempertanyakan lebih lanjut tentang kemanjuran vaksin.

Perusahaan mengatakan bahwa perbedaan tingkat keparahan wabah, berbagai jenis mutasi yang beredar dan definisi kasus Covid-19 yang diidentifikasi dalam penelitian semuanya berkontribusi pada hasil yang berbeda di beberapa lokasi percobaan.

Saksikan video menarik berikut ini:

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.