Wamendag Sebut SRG Tingkatkan Nilai Produk Pertanian Buton

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menekankan bahwa Sistem Resi Gudang (SRG) bisa diterapkan dan dimanfaatkan untuk memfasilitasi pemasaran produk pertanian Buton. Ia menyebut, produk pertanian dan perkebunan Buton yang cukup menonjol saat ini adalah jambu mete dan kelapa.

Produk jambu mete banyak diekspor ke Vietnam. Sementara produk kelapa masih belum dimanfaatkan secara optimal. Selain itu ada banyak potensi kelautan dan perikanan dari daerah itu.

“Produk-produk unggulan Buton perlu didukung dengan menciptakan ekosistem dan mata rantai perdagangan yang bagus. Tujuannya agar ada kepastian soal harga yang bagus dan kelangsungan pasokan itu sendiri,” kata Jerry melalui keterangan yang diterima JawaPos.com, Senin (31/5).

Untuk produk mete, kata Jerry, pada Januari lalu Buton mengekspor 48 ton ke Vietnam. Buton selain mempunyai sentra perkebunan mete juga mempunyai pabrik pengolahan mete. Sedangkan permintaan buah kelapa sangat banyak baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

Kelapa merupakan komoditas yang pemanfaatannya sangat luas. Buahnya bisa diolah menjadi santan dan minyak. Airnya bisa menjadi minuman, batok kelapanya dibuat sebagai briket dan sabutnya bisa menjadi berbagai macam produk.

“Saya berharap produk-produk itu bisa memberikan value yang optimal bagi masyarakat Buton. Karena itu mata rantai pasoknya harus benar-benar dijaga agar memberikan imbal balik yang adil bagi seluruh pelaku usaha di sektor ini,” imbuhnya.

Kementerian Perdagangan sendiri, dalam upayanya memfasilitasi perdagangan produk-produk Buton juga menggandeng Kementerian Perdesaan, Transmigrasi dan Daerah Tertinggal. Menurutnya, Kemendes PDTT punya jaringan dan instrumen yang kuat baik untuk produksi maupun pemasaran di tingkat masyarakat.

Kemendes misalnya membina Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan membina sektor-sektor usaha kecil di desa yang berkisar dari produksi pertanian, kerajinan maupun perikanan budidaya. Dengan demikian, Wamendag mengharap sinergi yang baik dan berkelanjutan dengan Kemendes. Selain itu ia berencana untuk menjalin sinergi dengan kementerian maupun lembaga lain, baik lembaga pemerintah maupun swasta.

“Kedepan kami berharap sinergi yang makin bagus dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Investasi, KKP, dan lain-lain. Tujuannya agar produk-produk daerah bisa makin optimal baik di aspek produksi maupun pemasaran,” tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Buton La Bakry mengapresiasi lantaran daerah sebenarnya memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan. “Pemerintah perlu memberikan pendampingan, fasilitasi dan insentif baik secara teknis, keuangan maupun akses pasar,” ucapnya.

La Bakry melihat Kemendag dan timnya menangkap masalah daerah dan punya persepsi yang bagus melihat prospek produk daerah dan dalam upaya mendukung pengembangannya.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.