Zona Merah Diimbau Tak Laksanakan Idul Fitri di Masjid

oleh

[ad_1]

JawaPos.com–PWNU Jatim serukan larangan pelaksanaan salat Idul Fitri di masjid yang termasuk daerah zona merah penyebaran Covid-19. Terkait hal tersebut PCNU Sidoarjo menilai sebagian besar masjid di Sidoarjo siap gelar salat Idul Fitri.

”Kita sebagai instansi di bawahnya ya mengapresiasi. Karena kita juga ikut mengendalikan pandemi. Dikhawatirkan adanya kegiatan yan berpotensi membuat kerumunan menambah jumlah positif Covid-19, apalagi yang daerah zona merah,” tutur Ketua PCNU Sidoarjo KH Maskun pada Kamis (29/4).

KH Maskun menyatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan satgas Covid-19 untuk mencegah masyarakat melaksanakan salat Idul Fitri di masjid di wilayah yang masuk zona merah.

”PCNU Sidoarjo berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 di masing-masing kecamatan. Semua harus diantisipasi sedini mungkin. Di level kabupaten, PCNU akan berkoordinasi dengan Satgas kabupaten. Satgas akan memberi tahu mana saja daerah-daerah zona merah,” ucap KH Maskun saat ditemui JawaPos.com di kediamannya, kawasan Sedati.

Dalam seruan SE dari PWNU Jatim, masjid yang tidak boleh menggelar salat Idul Fitri adalah masjid yang berada di kawasan terindikasi zona merah. Hal itu dilakukan demi mengurangi penyebaran virus Covid-19.

”Salat Idul Fitri dilaksanakan di daerah masing-masing. Kalau yang zona hijau, boleh mengadakan salat Idul Fitri dengan memenuhi protokol kesehatan,” kata KH Maskun.

Menurut dia, berdasar data, Kabupaten Sidoarjo mengalami penurunan jumlah pasien Covid-19. Meski begitu, pelaksanaan salat Idul Fitri akan dilakukan dengan protokol kesehatan ketat.

”Menghindari bahaya itu harus didahulukan dari melaksanakan sesuatu yang baik,” terang KH Maskun.

Dia mengatakan, sebagian besar masjid di wilayah Sidoarjo dapat melakukan salat Idul Fitri. Namun, tetap harus saling berkoordinasi dengan satgas Covid-19.

”Jangan sampai muncul klaster menambah jumlah pasien Covid-19. Secara umum, masjid di wilayah Sidoarjo siap. Tinggal daerah-daerah tertentu yang akan mendapatkan pemberitahuan atau sosialisasi dari Satgas,” tutur KH Maskun.

Sosialisasi SE PWNU Jatim telah dilakukan PCNU ke beberapa kecamatan, melalui grup What’sApp. Saat ini tinggal menunggu instruksi dari kabupaten.

”Dibandingkan tahun lalu, tahun ini lebih longgar. Karena tingkat kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan menjadi tinggi. Saya berharap agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dan menjaga jarak saat salat. Juga, gak perlu bersentuhan atau salaman dulu,” ujar KH Maskun.

Saksikan video menarik berikut ini:

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.