Cerita Dua Sahabat, dari Divisi Kedelapan hingga Divisi Tertinggi

oleh

[ad_1]

JawaPos.com-JS Suresnes. Klub di pinggir barat Kota Paris itu adalah klub pertama N’Golo Kante pada 1999. Bukan klub profesional, melainkan hanya klub amatir yang berkompetisi di divisi kedelapan Prancis.

Hanya setahun setelah Riyad Mahrez bermain sepak bola kali pertama bersama AAS Sarcelles, klub yang dekat dengan Paris di divisi ketujuh Prancis.

Enam tahun berselang (2015), singkat cerita, Kante dan Mahrez sudah sama-sama bergabung di Leicester City. Musim itu (2015–2016) sekaligus musim bersejarah bagi Leicester City karena Kante dan Mahrez ikut andil membawa The Foxes memenangi Premier League.

Kebersamaan mereka, yang salah satunya karena sama-sama mengawali karier maupun kehidupan sosial dari Paris, memang hanya bertahan semusim. Itu terjadi setelah Kante diboyong Chelsea. Meski begitu, persahabatan mereka telah terjalin dengan baik.

”Mereka memiliki karakter berbeda, tetapi saling melengkapi. Kante pendiam, sedangkan Riyad lebih banyak bersuara,” ungkap Claudio Ranieri, pelatih Kante dan Mahrez di Leicester City pada 2015–2016, seperti dilansir Leicester Mercury.

”Kante juga pernah diremehkan bisa menjadi seorang pesepak bola gara-gara posturnya (pendek, Red). Sementara Riyad dulu sangat kurus,” imbuh Ranieri.

Kini si pendek dan si kurus itu tak lagi bisa diremehkan. Dini hari nanti mereka berada di ”kasta tertinggi” dalam level klub di Eropa. Yaitu, final Liga Champions.

”Dibutuhkan kerja keras untuk bisa sampai seperti sekarang. Kami (Kante dan Mahrez, Red) terbiasa melakukannya sejak dulu dan kami sama-sama punya keinginan besar untuk memenangi final (Liga Champions) pertama kami,” beber Kante seperti dilansir di laman resmi UEFA.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.