Ditinjau Wali Kota, Dua Pengendara yang Melintas Suramadu Reaktif

oleh

[ad_1]

JawaPos.com–Pasca larangan mudik berakhir pada 17 Mei, Pemerintah Kota Surabaya memutuskan untuk memperpanjang masa penyekatan keluar masuk warga di 13 titik penyekatan. Berdasar catatan Polres Pelabuhan Tanjung Perak, sejak 17 hingga Sabtu (22/5), masih banyak warga dengan pelat nomor lain yang masuk ke Surabaya.

Hal itu diungkapkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi didampingi Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum ketika meninjau titik penyekatan Jembatan Suramadu pada Sabtu (22/5). Keduanya juga memantau pengecekan tes swab secara random pada pengendara.

”Sejak pagi (22/5), sudah ada 34 orang yang mengikuti tes swab. Dua di antaranya reaktif,” jelas Eri.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya menjelaskan, warga yang dinyatakan reaktif akan dibawa ke Rumah Sakit Darurat Lapangan (RSDL) Indrapura untuk mendapat perawatan. ”Jadi tidak ada virus atau carrier yang masuk dan keluar ke Kota Surabaya,” ujar Eri.

Menurut Eri, tiap hari, petugas menyiapkan ribuan alat tes swab antigen. Dengan begitu pihaknya mampu membuat zona pemetaan di Surabaya menjadi hijau.

”Pendekatan kita bukan pendekatan dengan kekuatan, tapi secara persuasif. dikasih contoh sehingga orang lebih tertarik,” tutur Eri.

Eri kemudian melakukan tinjauan ke titik penyekatan di Bundaran Waru, di depan Mall City of Tomorrow. Eri memuji tindak pencegahan dan penyekatan yang dilakukan Polrestabes Surabaya.

”Insya Allah sesuai arahan gubernur dan pusat, kita selalu menjaga daerah. Ada 14 parameter. Jangan sampai lepas dan bikin Covid-19 meningkat. PPKM mikro otomatis meningkatkan pencegahan,” papar Eri.

Berdasar aturan berakhirnya larangan mudik pada Senin (24/5), Eri mengaku belum menentukan apakah akan memperpanjang larangan atau tidak. Sebab, harus berkoordinasi dengan berbagai pihak.

”Seperti dari instruksi Mendagri, berakhir Senin (24/5) besok. Kami mempertahankan penyekatan dan pencegahan Covid-19 di perbatasan,” tegas Eri.

Sementara itu, Wakapolrestabes Surabaya AKBP Hartoyo menjelaskan, hingga kini, tidak ada pengendara mobil atau motor yang reaktif setelah melakukan tes antigen.

”Tes antigen ada di tiap rayon. Jadi kalau dia lolos di pos penyekatan, ada pos lagi di beberapa tempat lain. Di Surabaya ada 5 pos. Di Surabaya barat, timur, tengah, selatan, dan utara. Harapannya supaya Covid-19 bisa menurun,” terang Hartoyo.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.