Lambang Garuda Desain Istana IKN, IAI: Bedakan Arsitektur dan Patung

oleh
desain istana negara

[ad_1]

JawaPos.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kesempatan untuk mendapatkan masukan dan usulan dari para anak bangsa terkait pradesain Gedung Istana Negara yang akan dibangun di Ibu Kota Negara (IKN). Pasalnya, diketahui bahwa desain ini menuai banyak kritik dari berbagai lapisan masyarakat, utamanya para arsitek.

Mengenai hal itu, Sekretaris Jenderal Ikatan Arsitek Indonesia (Sekjen IAI) Ariko Andikabina menyampaikan sangat menanti undangan dari Presiden Jokowi untuk membahas desain Istana Negara di ibu kota baru nantinya.

“Tentu kalau kami diundang kami menanti kesempatan untuk berbicara dengan pak presiden,” jelas dia kepada JawaPos.com, Minggu (4/4).

Hal yang disampaikan, kata dia relatif sama dengan sebelumnya, seperti desain bangunan gedung yang disayembarakan sesuai dengan prinsip dan ketentuan yang sudah disepakati dalam hal perancangan kawasan maupun tata ruangnya. Termasuk target menjadi model bangunan sehat beremisi nol.

“Masukannya sama, pertama berikan peluang agar pikiran terbaik negeri ini bisa dicurahkan, lalu agar kemudian tentang gagasan soal yang berkemajuan itu bisa tercurahkan dengan baik,” jelas dia.

“Ramah lingkungan itu niscaya (harus), nggak mungkin nggak ramah lingkungan. Seandaikan kami diundang oleh Pak Jokowi, kami akan sampaikan pokok buah pemikiran kami,” sambungnya.

Selain itu, terkait lambang burung garuda yang menjadi pradesain bangunan tersebut, kata dia perlu dibicarakan tata letaknya. Kata dia, lambang tersebut seperti patung atau baiknya dijadikan sebuah monumen, bukan desain gedung itu sendiri.

“Burung garuda itu saya nggak tau itu kontroversi atau tidak, yang jelas itu menjadi perbincangan publik. Sebenarnya kita dalam kerangka itu (burung garuda), sebenarnya dalam hal apa cocok (untuk) kita letakkan, jadi tentu kita bisa membedakan arsitektur dengan patung,” ujarnya.

“Mungkin seperti itu (burung garuda layaknya sebagai monumen). Makanya kita perlu membedakan antara arsitektur dan patung untuk didudukkan pada tempat yang seharusnya,” tandasnya.

Seperti diketahui, sebelumnya Presiden Jokowi meminta masukan dari semua masyarakat untuk pradesain Istana Negara. Dirinya menginginkan agar Istana Negara tidak hanya dikenang sebagai tempat presiden bekerja atau menjadi symbol kebanggaan bangsa, namun juga mencerminkan kemajuan bangsa.

“Dengan masukan-masukan itu nantinya, saya akan mengundang kembali para arsitek dan para ahli lainnya untuk melakukan pengayaan pradesain menjadi basic desain Istana Negara,” ujarnya beberapa waktu lalu.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.