Menkes Budi Tambah 139 Bed Covid-19 di RS Syamrabu Bangkalan

oleh

[ad_1]

JawaPos.com–Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menambah 139 kamar tidur untuk perawatan Covid-19 di RS Syarifah Ambami Rabu Eto (Syamrabu) di Bangkalan, Madura. Tambahan bed itu diungkapkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mendampingi kunjungan Menkes di Bangkalan pada Sabtu (19/6).

Dalam kunjungan itu, Khofifah berterima kasih atas dukungan Menkes. Dukungan berupa penambahan alkes paling dibutuhkan saat ini. Mengingat kondisi Bangkalan yang makin memprihatinkan.

”Pak Menkes memberi penguatan. Alkes yang dibutuhkan di (RS) Syamrabu, ventilator. Sebelumnya, ada 32 HNFC. semula di RS Syamrabu ada 90 (bed). Tiga hari terakhir ada 229. Ini memberi relaksasi bagi RS,” jelas  Khofifah.

Per Jumat (18/6), terdapat 123 kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Bangkalan. Sebanyak 37 di antaranya merupakan kasus baru. Sejak pandemi melanda, ada 2.660 pasien positif Covid. Sebanyak 1.612 sudah dinyatakan sembuh, sedangkan 312 di antaranya meninggal dunia.

Selain tambahan bed, lanjut Khofifah, Menkes Budi juga meninjau gedung Badan Pembangunan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) di sisi Madura yang digunakan sebagai tempat isolasi bagi warga Bangkalan.

”Kami terima kasih kepada menteri PUPR yang mengizinkan tempat ini, pertama itu pusat informasi. Sekarang jadi tempat karantina bagi mereka yang swab antigen dan positif. Lalu mereka swab PCR. Sambil menunggu keluar hasilnya, mereka karantina di sana,” tutur Khofifah.

Di BPWS sendiri, terdapat 8 foodcourt. Satu foodcourt bisa menampung 100 pasien untuk isolasi yang tergolong orang tanpa gejala (OTG).

”Mereka butuh perawatan ringan. tapi kalau ada gejala ringan cenderung berat, dirujuk ke RS. kami berharap ini secara bertahap bisa dipertahankan dan ditambah sampai 600 bed. Ini sekarang memaksimalkan layanan Bangkalan supaya kalau ada yang terkonfirmasi positif dan kondisi ringan atau OTG, bisa dilayani di Bangkalan. Kalau berat ya dirujuk ke RS. Tiap area dikasih pagar. Jadi aman,” tegas Khofifah.

Dia mengakui, di Jatim, sudah terdapat 8 orang asal Bangkalan yang terkonfirmasi B16172 strain India. Varian itu memiliki tingkat penyebaran lebih cepat dan luas.

”Masyarakat diharapkan bisa memahami kondisi ini. Polri akan memberi penguatan. Harus memberi penguatan kedisiplinan untuk memberi sosialisasi. Kami akan mengajak warga vaksinasi. Ini program nasional yang diharapkan bisa mempercepat pengamanan di semua lini,” ucap Khofifah.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.