Menyelamatkan Lagu Anak Indonesia dari Kepunahan Lewat Animasi 3D

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Sudah lebih dari satu dekade Indonesia krisis lagu anak. Di era perkembangan teknologi di mana media sosial dan media online sudah sangat akrab dengan anak-anak, industri musik untuk lagu-lagu anak di Indonesia justru kian lesu.

Anak-anak generasi sekarang malah lebih fasih dengan lagu-lagu dari para musisi barat seperti Justin Bieber, Ariana Grande, Nicky Minaj, dan lainnya. Padahal, secara lirik, lagu-lagu tersebut belum cocok untuk dinikmati oleh anak-anak.

Hilangnya generasi pencipta lagu anak-anak sekaliber Pak Kasur, Ibu Sud, Papa T Bob dan pencipta musik anak lainnya juga ikut andil membuat lagu anak-anak nyaris punah. Kalau pun ada lagu anak-anak, kebanyakan diperlakukan dengan kurang istimewa dan serius dari sisi penggarapan sehingga kualitas yang dihasilkan dari kurang maksimal.

CEO PT Amnar Awandi Kazoku, Rendyadi Amnar mengaku prihatin dengan keadaan tersebut. Hal ini yang membuat Rendy dan timnya merilis program dengan konsep karakter animasi 3D bernama Hoala & Koala untuk anak-anak Indonesia.

Diluncurkan di beragam platform digital sebagai sebuah acara animasi musikal, Hoala dan Koala sendiri adalah dua karakter berbentuk animasi 3D yang bisa bernyanyi. Selain dua nama tersebut, lanjut Rendy, total ada 12 karakter animasi yang diciptakan untuk meramaikan acara ini.

Seluruh karakter yang ada di dalam animasi ini juga bisa bernyayi sehingga diharapkan bukan hanya anak-anak yang terhibur tetapi orang tua yang menemani anak menonton juga bisa terhibur.

“Tim Hoala & Koala menggarap seluruh musik dengan serius dan matang. Banyak musisi internasional yang terlibat, serta banyak sekali alat musik yang unik yang dipakai dalam penggarapan album-album Hoala & Koala, seperti saxophone, terompet, double bass, trombon, klarinet, cello, harpa, hingga instrumen etnik Indonesia seperti gamelan dan angklung,” ujar Rendy dalam keterangannya.

Lewat Hoala & Koala, Rendy menuturkan bahwa ia ingin membuktikan bahwa tak selamanya musik anak adalah musik sederhana dengan konsep yang juga sederhana. “Kami percaya kualitas vokal yang kami tampilkan merupakan kualitas vokal yang bisa disandingkan dengan musik di luar genre anak-anak” lanjutnya.

Dikutip dari www.hoaladankoala.com, keseriusan dalam menggarap digital platform ini tampak dengan eksistensi digital di beberapa penyedia layanan musik online dan media sosial. “Kami memaksimalkan website, YouTube, Facebook, Instagram, TikTok, Spotify, Apple Music, Twitter, dan Soundcloud sebagai ujung tombak,” tutup Rendy.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.