Perajin Ikat Survive berkat Masker Tenun

oleh

[ad_1]

PANDEMI juga sempat menghajar para perajin tenun ikat di Kota Kediri. Mereka terpukul pada tiga bulan pertama Covid-19 melanda Jawa Timur. Namun, terobosan berhasil dilakukan sehingga produksi kembali bergerak.

Umi Hanafiyah, perajin ikat tenun di Kota Kediri, mengakui bahwa permintaan pasar sempat turun. Ketika itu dia tidak menghentikan proses produksi. ”Kami hanya mengurangi kuantitas,” katanya.

Kerajinan tenun ikat cukup dikenal di Kota Kediri. Produknya juga sangat diminati. Sering kali produk tersebut diburu wisatawan sebagai oleh-oleh.

Dalam pembuatan tenun ikat, ada yang manual. Ada pula yang modern. Sebagian besar perajin tenun ikat di kota itu masih menggunakan cara lama. Yakni, memakai alat tenun dari kayu. Pada kayu tersebut, terdapat banyak benang yang terbentang. Lalu, ada benda menyerupai peluru yang bergerak dari sisi kiri ke kanan saat kayu di depan diayun. Benda menyerupai peluru itu membawa benang dan berfungsi sebagai penenun.

Perempuan yang akrab disapa Hana tersebut menjelaskan, penghentian produksi membawa risiko. Banyak pegawai yang akan kehilangan pekerjaan. Selain itu, dia bakal sulit memulai bila kondisi ekonomi sudah pulih. ”Saya mencoba berinovasi dengan cara lain,” ujarnya.

Hana mencari peluang. Pada awal pandemi, kebutuhan masker sangat besar. Kondisi itu berbanding terbalik dengan ketersediaan masker di pasar. Banyak pelaku konfeksi yang memanfaatkan peluang tersebut. Mereka membuat masker dari kain yang bisa dicuci ulang.

Dia lantas memproduksi masker tenun. Masker tersebut didesain dengan menarik. Inovasi yang dilakukan Hana membuahkan hasil. Permintaan masker tenun meningkat. Aktivitas produksi menuju normal. ”Kami menerima banyak permintaan masker itu,” ungkapnya.

Baca juga: UMKM Dihantam Pandemi, Enggan PHK Karyawan, Kini Justru Tambah Gerai

Perempuan yang mengelola ATBM Kodok Ngorek 2, Kota Kediri, tersebut terus berusaha survive. Dia menyatakan bahwa peran Pemerintah Kota Kediri dalam mendorong eksistensi perajin UMKM luar biasa. Pendampingan diberikan secara berkala.

Kini produknya sampai ke Tulungagung, Surabaya, Kalimantan, bahkan pernah sampai ke Malaysia.

Saksikan video menarik berikut ini:

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.