Umrah, Hanya AstraZeneca yang Direkomendasikan Pemerintah Arab Saudi

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – PT Bio Farma mengakui pemerintah Arab Saudi telah menentukan jenis vaksin Covid-19 yang menjadi syarat orang bisa menunaikan ibadah haji dan umrah. Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan, hanya vaksin AstraZeneca yang direkomendasikan oleh pemerintah Arab Saudi.

Sementara, Sinovac belum direkomendasikan. “Belum satupun vaksin yang kita gunakan saat ini masuk (syarat, Red) kecuali AstraZeneca,” ujar Honesti dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Kamis (20/5).

Honesti berujar, vaksin Covid-19 di luar AstraZeneca saar ini sedang dalam proses izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Mudah-mudahan mungkin awal Juni atau minggu kedua Juni, Sinovac sudah mendapatkan EUA dari WHO. Sehingga nanti bsia menjadi dasar kita berkomunikasi dengan pemerintah Arab Saudi,” katanya.

Honesti berkeyakinan masalah vaksin ini tidak akan dipermasalahkan oleh pemerintah Arab Saudi. Sebab menurut dia, Indonesia adalah penyumbang jamaah haji dan umrah terbanyak di dunia.

“Jumlah haji di Indonesia paling besar di dunia. Masa mereka delay karena masalah politik vaksin?” ungkapnya.

Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Khoirizi H. Dasir membantah kabar bahwa vaksin Sinovac tidak bisa dijadikan syarat untuk haji dan umrah karena belum tersertifikasi WHO.

Khoirizi mengatakan, pemerintah Arab Saudi menggunakan tiga jenis vaksin dalam program vaksinasi di negaranya, yaitu Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna. Meski Sinovac tidak digunakan di sana, Khoirizi menegaskan bahwa vaksin yang digunakan di negara manapun mustahil jika tidak masuk lisensi dari WHO.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.