Umat Muslim Indonesia di Inggris Bersilaturahmi Lewat Pengajian Online

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Ramadan merupakan momentum penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Itulah sebabnya diaspora Muslim Indonesia di Inggris Raya tidak menyia-nyiakan kesempatan Ramadan untuk memperkuat silaturahmi dan menebalkan kerukunan antarsesama.

Pada Ramadan tahun ini, KBRI London menggandeng beberapa komunitas Muslim, yakni Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) UK, Muhammadiyah UK, KIBAR, dan Firdaus UK untuk menyelenggarakan pengajian rutin. Pengajian berlangsung secara online setiap Sabtu dengan mengundang beberapa narasumber dari berbagai negara.

Pengajian online selama Ramadan ini juga diikuti oleh ratusan Muslim Indonesia dari berbagai kawasan di Inggris Raya, baik dari London, Manchester, Edinburg, dan Glasgow di Skotlandia hingga Swansea di Wales.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris Raya, Irlandia, dan IMO yang berkedudukan di London, Desra Percaya, mengungkapkan bahwa Ramadan menjadi ruang silaturahmi bersama. Pihaknya menginginkan agar warga Indonesia di Inggris dapat berdialog melalui kegiatan-kegiatan virtual yang diselenggarakan.

“KBRI London berharap bahwa dengan mematuhi protokol kesehatan, semua warga dapat melaksanakan ibadah Ramadan secara baik. Kegiatan-kegiatan pengajian virtual diharapkan dapat memperkuat keimanan dan kesehatan rohani di masa pandemi,” ungkap Desra Percaya, dalam wawancara dengan Antara pekan ini.

Desra menambahkan betapa pentingnya untuk menjadikan Ramadan ini sebagai ruang refleksi bersama. “Meskipun ini bukan Ramadan pertama untuk masyarakat Indonesia di UK dan Irlandia yang dijalankan dalam keadaan di tengah pandemi, mohon dimaknai ini adalah kesempatan kedua yang diberikan kepada kita untuk lebih fokus lagi dalam melakukan muhasabah diri,” jelasnya.

Lebih dari itu, dia mengajak warga Indonesia yang bermukim di Inggris Raya dan Republik Irlandia untuk menjadikan Ramadhan di tengah pandemi sebagai momentum memperkuat solidaritas. “Manfaatkan kesempatan kedua ini untuk lebih fokus kepada bagaimana kita secara pribadi dapat merubah diri kepada kebaikan dan memperkuat solidaritas untuk memberikan manfaat bagi keluarga, orang-orang terdekat, dan masyarakat secara luas,” terangnya.

KBRI London berharap Ramadan kali ini juga memberikan makna untuk bersyukur dan menghargai diri sendiri karena kita telah berjuang dan melewati kondisi apapun yang menjadi ujian kita masing-masing termasuk pandemi Covid-19.

“Semoga Ramadan kali ini memberikan semangat yang lebih lagi kepada kita semua untuk membentuk pribadi yang memiliki jiwa dengan pengaruh positif yang besar,” imbau Desra, yang bertugas sebagai Duta Besar RI untuk Inggris Raya, Irlandia, dan IMO sejak Oktober 2020.

Pengajian pada pekan pertama bertema “Mukzijat Puasa”, lalu pekan kedua bertema “Implementasi nilai-nilai puasa dalam berbangsa dan bernegara”.
Pada pekan ketiga bertema “Islam di UK dan Solidaritas Global”. Sementara, pada pekan keempat bertema “Ibadah Ramadan bagi Anak-anak”.

Khasan Ashari, Deputi Chief of Mission (DCM) KBRI London, mengungkapkan bahwa pengajian bersama yang digelar di bulan Ramadan ini merupakan kolaborasi yang indah. “Ini menunjukkan betapa eratnya tradisi silaturahmi di antara kita, dan kami berkeyakinan bahwa pengajian ini merupakan salah satu cerminan kerukunan warga Indonesia di UK dan Irlandia,” katanya. Dia menyampaikan harapan acara tersebut dapat terus berlanjut.

Semengtara, Habib Anies bin Shahab, penceramah pengajian sesi pertama, menjelaskan betapa puasa itu ibadah yang diperintahkan oleh Allah untuk orang beriman dan calon penghuni surga. “Bahwa Allah memanggil kita sebagai orang-orang yang beriman, wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kamu dan orang-orang sebelum kamu. Dan kemudian Allah memberi tambahan, agar kamu sekalian menjadi orang yang bertaqwa,” tuturnya.

Lebih lanjut, Habib Anies bin Shahab mengajak kepada peserta pengajian untuk memaknai Ramadan dengan terus meningkatkan level iman dan taqwa.

“Bagaimana barometer iman kita naik? Semakin iman kita naik, semakin kita takut iman kita hilang dari Allah. Karena sifat orang munafik itu, semakin bermaksiat, semakin dia merasa aman. Dia merasa terus bermaksiat, dan Allah akan mengampuni. Sedang orang bertaqwa, semakin naik imannya, semakin dia takut imannya akan dicabut oleh Allah,” sebutnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.